III

Ejaan Arab-Melayu Identitas Kita | bandatourism

22.15
0 komentar



BANDA ACEH - Pusat Penelitian dan Pengkajian Kebudayaan Islam (P3KI), menggelar workshop pedoman penulisan Arab-Melayu, di sekretariat P3KI, Darussalam, Rabu (27/7).  Acara yang mengusung tema penulisan Arab-Melayu, “Bukti apreasi terhadap peradaban masa lalu” ini, diikuti oleh para dosen dan peneliti kebudayaan di Aceh.

Yusni Saby, selaku direktur P3KI dalam sambutannya mengatakan, pelestarian warisan budaya dan warisan Islam merupakan tugas bersama. “Khususnya bagi intelektual yang giat meneliti perkembangan budaya Aceh-Islam dan naskah Arab-Melayu sebagai jejak sejarah Islam di nusantara,” katanya.

Dalam acara ini dihadirkan dua orang narasumber yaitu Mohm. Kalam Daud dan T.A. Sakti. Kalam Daud adalah dosen Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ar-Raniry yang giat meneliti perkembangan tulisan arab-melayu. Ia memaparkan makalahnya tentang kaidah tulis baca Arab-Melayu. Sedangkan T.A Sakti mengusung materi manuskrip Arab-Melayu tinjauan historis.

T.A Sakti yang juga seorang peminat budaya dan sastra Aceh dalam materinya mengatakan penulisan Arab-Melayu adalah identitas nusantara, “Tapi politik penjajahan Belanda telah menghapus semua ejaan Arab-Melayu dengan mengantinya dengan ejaan bahasa latin.”

Di pengujung workshop, Yusni Saby berharap kajian penelitian Arab-Melayu bisa menjadi bahan kurikulum muatan lokal dalam dunia pendidikan Aceh  agar tercipta regenerasi yang sadar akan pelestarian penulisan Arab-Melayu.

by atjehpost.com

If You Enjoyed This Post Please Take a Second To Share It.

You Might Also Like

Stay Connected With Free Updates

Subscribe via Email

0 komentar: