III

32 Tempat Wisata di Aceh | bandatourism.blogspot.com

02.27
0 komentar


Taman Nasional Gunung Leuser
Taman Nasional Gunung Leuser merupakan salah satu taman nasional terbesar di dunia, mengandung lebih dari 800.000 hektar hutan perawan. Taman adalah rumah bagi orangutan, owa, monyet, gajah, harimau, dan badak Sumatera. Ada juga fasilitas penelitian untuk studi primata, burung dan serangga, rehabilitasi Orangutan berada di Bukit Lawang. 



Dengan Luas 1.094.692 Hektar yang secara administrasi pemerintahan terletak di dua Provinsi Aceh dan Sumatera Utara. Provinsi Aceh yang terdeliniasi meliputi Kabupaten Aceh Barat DayaAceh SelatanAceh SingkilAceh TenggaraGayo LuesAceh Tamiang, sedangkan Provinsi Sumatera Utara yang terdeliniasi TNGL meliputi Kabupaten DairiKaro dan Langkat.

Museum Negeri
Terletak didekat tempat tinggal Gubernur. Bangunan utama dari Museum adalah rumah yang dibangun dalam gaya tradisional oleh Gubernur Van Swart Belanda pada tahun 1914. Museum ini memiliki 3 lantai penuh dengan senjata antik, perhiasan emas, kostum seremonial dan perabotan rumah tangga. Rumah Aceh adalah contoh yang sangat baik dari arsitektur tradisional, dibangun sepenuhnya tanpa paku. Terdapat juga Cakra Donya, hadiah dari Kaisar Cina dan dibawa ke Aceh oleh Laksamana Cheng Ho di 1414 yang terkenal. Pada bel dapat ditemukan script Cina, Sing Fang niat Toeng Juut Kat, tidak ada yang tahu apa itu benar-benar berarti.


Glen Labuhan Guest House (Pantai Monyet)
Glen pantai Labuhan Guest House (Monkey pantai) terletak di antara dua gunung ditutupi hutan yang teduh terdiri dari 120 m panjang pantai, dengan hutan hujan lebat dengan danau di belakang. Sekitar 80% dari teluk adalah batu karang, rumah ikan tropis. Ujung utara pantai adalah pasir, cocok untuk berenang dan snorkeling di balik karang. Pantai telah lama menjadi tempat piknik favorit ekspatriat yang bekerja di bagian Sumatera. Ini adalah kelas pertama Guesthouse pribadi dengan akomodasi keluarga di surga tropis. Alternatif akomodasi lain adalah rumah pohon, beberapa meter dari pantai. Tersedia juga makanan yang inklusif

monkey_beach_swimmers

Pinto Khop
Pinto Khop, yang terletak beberapa langkah dari Pendopo. Pintu Khop adalah gerbang untuk menghubungkan antara istana dan taman Putroe Phang. Pintu Khop dibangun dalam bentuk kubah, terletak tidak begitu jauh dari Gunongan dan merupakan tempat istirahat putri pahang setelah berenang.

Atu Belah
Atu Belah dalam bahasa gayo yang beratikan batu terbelah berasal dari sebuah legenda dari dataran tinggi gayo. Terletak di kecamatan linge, 70 km dari kota takengon, sampai sekarang tempat ini masih dijadikan objek wisata lengeda kuno di Aceh Tengah.

Kerkoff Peucut
Secara historis, perang Aceh melawan Belanda merupakan kisah yang panjang, ukiran  sejarah Belanda diabadikan di sebuah makan tentara Belanda yang disebut Kerkoff Peucut. Sebanyak 2,200 tentara dimakamkan disini termasuk Jenderal Belanda yang terkenal, bernama Kerkoff Peucut "Kohler." Banyak wisatawan dari eropa datang kesini untuk melihat dan mengenang. Salah satu hal yang menarik disini adalah pada pintu gerbang makam tertulis seluruh tentara Belanda yang dimakamkan.



Museum Cut Nyak Dhien
Rumah ini merupakan replika dari rumah pahlawan nasional Cut Nyak Dhien, dalam Perang Aceh, pasukan kolonial membakar rumah Cut Nyak Dien. Namun kemudian untuk mengenang jasa Pahlawan Nasional Cut Nyak Dien dibagunlah replika rumah ini. Terletak di Lam Pisang, sekitar 6 kilometer dari Banda Aceh, sekarang sudah dijadikan sebagai museum. Meskipun Lhok Nga adalah daerah terparah yang terkena tsunami, Rumah Tjut Nyak Dhien tidak rusak parah. Anak perempuan dari kepala suku ini bergabung melawan penjajah Belanda di tahun 1875. Suami pertamanya jatuh dalam pertempuran, dan dia menikah lagi. Ketika suaminya yang kedua juga tewas dalam pertempuran, ia melanjutkan perjuangan bersama anak-anaknya. Setelah enam tahun di hutan, ia ditangkap oleh Belanda dan diasingkan ke Jawa Barat di mana ia meninggal pada tahun 1906. Tjut Nyak Dhien diakui sebagai salah satu Pahlawan Nasional Indonesia.

Benteng Indra Patra
Sebuah benteng peninggalan kerajaan Hindu pertama di Aceh masih dapat Anda lihat hingga saat ini dekat pantai Ujong Batee, Desa Ladong, Kecamatan Masjid Raya, Kabupaten Aceh Besar. Benteng ini berada di Teluk Krueng Raya dan berhadapan dengan Benteng Inong Balee yang berada di kawasan perbukitan di seberangnya. Uniknya untuk mencapai bagian dalam benteng ini Anda perlu memanjat terlebih dahulu atau dengan tangga yang telah disediakan. Bagian dari 3 benteng dalam Trail Aceh lhee Sagoe. Trail Aceh Lhee Sagoe adalah wilayah yang menghubungkan tiga peninggalan zaman Hindu-Budha di Aceh. Jika ketiganya dihubungkan (Indrapatra, Indrapuri dan Indrapurwa) maka akan membentuk sebuah segitiga dan disebut juga Trail Aceh lhee Sagoe.
Benteng Indra Patra dibangun pada abad ke-7 Masehi oleh Putra Raja Harsa dari Kerajaan Lamuri, yaitu kerajaan Hindu pertama di Aceh (Indra Patra) sebelum kedatangan pengaruh Islam. Posisi benteng ini cukup strategis karena berhadapan langsung dengan Selat Malaka sehingga berfungsi sebagai benteng pertahanan dari serangan armada Portugis.




Lhokseumawe
Lhokseumawe adalah sebuah kota yang terletak 274 km dari Banda Aceh, yang sekarang sedang dikembangkan, sebagai zona industri. Pasai adalah kerajaan Islam pertama besar Indonesia berakar dari Lhoksemauwe. Tempat yang menarik di Lhokseumawe adalah kuburan 18 km sebelah timur kota. Salah satu kuburan Malikussaleh, sebagai raja pertama Samudera Pasai. Tempat lainnya adalah Kolam Blang dan Pantai Ujung Blang.

Takengon
Takengon adalah kota yang terletak di tengah-tengah Aceh. Daerah ini sedang dipromosikan sebagai daerah tujuan wisata. Dengan suhu 20 derajat C (68F), menjadikan daerah ini sebagai tujuan wisata yang sesuai bagi Anda. Fitur utama dari kota ini adalah Danau Laut Tawar. Menawarkan tebing melonjak sekitar pantai, yang ideal untuk hiking batu. Danau ini juga diisi dengan ikan depik. Ini adalah liburan resort sejuk, pada ketinggian 1.200-1600 m dpl di atas permukaan laut. Aceh Tengah adalah salah satu produsen terkemuka Sumatra kopi berkualitas tinggi. Sebuah kolam air hangat di Simpang Balik, Loyang Loyang Koro dan memuntahkan gua di pinggir Laut Tawar juga objek menarik.

Masjid Baiturrahman
Mesjid berada di tengah kota Banda Aceh sejak zaman kesultanan. Ada dua versi hikayat pendiriannya. Ada yang menyebut Sultan Alauddin Johan Mahmud Syah membangun Mesjid ini pada abad ke 13. Dalam versi lain menyatakan Baiturahman didirikan pada abad 17, pada masa kejayaan pemerintahan Sultan Iskandar Muda. Tak ada yang bisa memastikan mana yang benar.

Gunongan
Gunongan didirikan oleh Sultan Iskandar Muda (1607-1636) sebagai taman bermain pribadi dan tempat pemandian untuk sang istri Putro Phang (Dari Malaysia). Kecintaan Raja kepada Putri Pahang membut Raja membangun bagunan ini untuk mengobati kerinduan putri kepada kampung halamannya.

Monumen RI.001 Seulawah
Monumen ini didirikan untuk memperingati sumbangan heroik Aceh ke pemerintah pusat Republik Indonesia merdeka pada tahun 1945, Belanda bermaksud menduduki kembali negara ini. Dalam perjuangan memastikan pada tahun 1949, Republik Indonesia sangat membutuhkan pesawat untuk membuka blokade. Soekarno, presiden Indonesia saat itu meminta agar orang Aceh mau menyumbangkan uang untuk membeli pesawat terbang. Sebuah Douglas DC-3 dibeli tak lama setelah disembangkan Emas. Ini pesawat adalah pesawat pertama yang merupakan pelopor armada Garuda Indonesia, yang kini merupakan maskapai penerbangan terbesar di Indonesia.


Sungai Alas
Sungai Alas, 165 km sebelah tenggara dari Takengon, memotong Taman Nasional Gunung Leuser. Daerah ini sangat populer bagi kalangan muda dan petualang. Tikungan tajam dan banyak jeram yang menantang untuk air putih kasau.

Pendopo Gubenur
Bangunan tempat tinggal Gubernur telah dibangun oleh Belanda pada tahun 1880 di tempat dimana istana sultan pernah berdiri. Bangunan ini dikenal sebagai salah satu situs bersejarah dengan arsitektur yang unik dan dilengkapi dengan peralatan rumah tradisional.

Benteng Jepang Belanda Dalam Perang Dunia ke II
Selama Perang Dunia II Weh itu diperebutkan karena lokasinya yang strategis di mulut Selat Malaka. Pada awalnya Sabang digunakan sebagai markas oleh Belanda. Tapi kemudian pada Maret 1943, orang Jawa mengambil Sabang dan memaksa Belanda keluar pulau. Akibatnya ada banyak benteng-benteng dibuat Belanda dan Jawa bisa ditemukan di Weh. Beberapa benteng telah dibangun di atas tanah sementara yang lain di bawah ini. Beberapa terletak di puncak bukit atau lereng bukit menghadap ke laut dan tempat-tempat ideal untuk menikmati pemandangan yang indah.

Gua Pesisir
Ada beberapa gua-gua alam yang terletak di sepanjang pantai barat berbatasan dengan Iboih. Gua yang diisi oleh berbagai jenis burung, kelelawar, dan ular. Jelajahi gua-gua air dengan perahu, tetapi disarankan dengan pemandu lokal yang mengetahui daerah sangat baik. Akses ke gua ini mungkin sulit selama musim angin barat (Mei - September).

Lumpur Mendidih
Cot Simeureugoh 17 km dari kota. Gunung berapi semi-aktif yang ada air mendidih dalam kaldera dan sesekali memancarkan asap. Terletak di dekat desa Iboih (Sabang), terdapat sebuah gunung berapi kecil yang terdapat lumpur mendidih. Kita bisa mendaki sisi gunung berapi kecil untuk melihat ke dalamnya. Gunung berapi ini adalah semi-aktif, kawah lumpur mendidih kadang-kadang mengeluarkan gas dan asap mengepul. Disana juga mengandung beberapa mata air panas di berbagai lokasi, yang tetap berada dalam keadaan alami.











Desa Iboih
Iboih adalah desa kecil dan ramah. Orang yang dengan senang hati akan melayani wisatawan. Di tempat di mana wisatawan datang satu per satu, orang-orang di sini telah mempertahankan rasa keingintahuan mereka terhadap Barat. Ada juga pemandu yang senantiasa membantu wisatawan menggelingi pantai

Rubiah Sea Garden
Rubiah Sea Garden terletak sekitar 23,5 km sebelah barat dari Sabang melalui jalan darat, atau sekitar 7 km dengan perahu, berbatasan dengan desa Iboih . Pemerintah Indonesia telah menetapkan  2600 hektar di sekitar Pulau Rubiah sebagai cagar alam khusus. Yang terletak di teluk Sabang perairan di sini tenang dan jernih (25 m visibilitas). Kita dapat menemukan kerang raksasa, angelfish, sekolah parrotfish, lionfish, kipas laut, dan banyak lagi.

rubiah-sea-garden

Pantai
Lhok Nga merupakan pantai yang besar untuk piknik. Ujung Bate adalah pantai pasir hitam bagus untuk berjalan dan mengumpulkan kerang. Untuk berenang terbaik adalah pantai pasir putih yang indah di Lampu'uk. Ingatlah untuk berpakaian sopan, perempuan lokal berenang berpakaian lengkap.




Kebun Kopi
Takengon yang tidak hanya memiliki tempat pariwisata alam yang sangat indah, juga memilki pariwisata perkebunan yang menarik. Salah satunya adalah wisata kebun kopi. Kopi yang dihasilkan dari takengon merupakan salah satu varian kopi terbaik di dunia. Wisata kebun kopi dapat kita dapati hampir dikeseluruhan desa di Aceh Tengah, hampir keseluruhan penduduk disana memiliki kebun kopi.


Ulee Lheue
Ulee Lheue adalah pelabuhan tua di mana orang dapat melihat desa-desa banyak yang tetap khas daerah sekitarnya. Ada juga pantai, yang dikunjungi secara teratur oleh masyarakat setempat lebih awal setiap hari Minggu pagi. Pantai ini juga populer untuk memancing berlibur. (Sebagian besar dihancurkan oleh Desember '04 Tsunami dan lebih dari 85% dari penduduk dibunuh).

Makam Syiah Kuala
Kuburan Syiah Kuala merupakan kebanggaan Banda Aceh, yang terletak sekitar 3 km ke arah timur. Terletak di dekat muara Sungai Krueng Aceh, sekitar 2 kilometer dari kota. Syiah Kuala adalah salah satu Ulama  besar Aceh pada masa lalu. Dia telah menghabiskan lebih dari 15 tahun di Mekah untuk belajar agama sebelum ia mendedikasikan sebagian besar hidupnya untuk ilmu pengetahuan dan masyarakat. Dia telah menulis banyak buku tentang Islam, studi sosial, dan ilmu pengetahuan.


Danau Laut Tawar
Danau Laut Tawar terletak di Takengon, di dataran tinggi Aceh Tengah, sangat indah. 1.200 meter di atas permukaan laut, dengan suhu rata-rata 20 C. Tebing disekitar danau menambah indahnya danau ini. Pemandangan yang indah dan kawasan ini sedang dikembangkan sebagai resor wisata dengan rekreasi air seperti sky dan perahu. Danau ini juga diisi dengan ikan depik. Terdapat banyak gua disekitar danau seperti Loyang Koro, puteri pukes dan masih banyak gua lainnya di bawah tebing.


Simpang Balek, Pemandian Air Panas
Terletak di Kabupaten Bener Meriah dengan suhu 19 derajat celcius, simpang balek yang mempunyai kolam pemandian air panas memang cocok dijadikan tempat wisata dengan keluarga. Kolam pemandian Air panas ini merupakan hasil dari aliran air yang berasal dari Gunung berapi Burni Telong.





Gunung Berapi Burni Telong
Burni Telong adalah gunung berapi aktif yang terletak di kabupaten Bener Meriah 17 KM dari kota Takengon, Aceh Tengah. Ketinggian 2624 M diatas permukaan laut dengan jumlah kawah 5 buah yaitu kawah A, B, C, d dan E. Gunung Burni Telong termasuk dalam tipe gunung berapi strato.
Puncak gunung Burni Telong dapat dicapai dari dua arah yaitu dari lereng tenggara melalui kampung Sentral dan dari lereng barat daya melalui Bandar Lampahan. Umumnya para pendaki melakukan pendakian melalui lereng barat daya, dari desa Bandar Lampahan. Dibutuhkan waktu sekitar 3 - 4 jam untuk mencapai puncak gunung Burni Telong.
Hal yang menarik adalah disepanjang jalan menuju puncak gunung kita akan disuguhi dengan bunga edelweiss

Bekas Kerajaan Linge
Kerajaan Linge adalah sebuah kerajaan kuno di Aceh. Kerajaan ini terbentuk pada tahun 1025 M (416 H) dengan raja pertamanya adalah Adi Genali. Adi Genali (Kik Betul) mempunyai empat orang anak yaitu: EmpuberuSibayak LingeMerah JohanMerah Linge. Reje Linge I mewariskan kepada keturunannya sebilah pedang dan sebentuk cincin permata yang berasal dari Sultan Peureulak Makhdum Berdaulat Mahmud Syah (1012-1038 M). Pusaka ini diberikan saat Adi Genali membangun Negeri Linge pertama di Buntul Linge bersama dengan seorang perdana menteri yang bernamaSyekh Sirajuddin yang bergelar Cik Serule. 
Di lingkungan makam Raja Linge ini terdapat rumah adat, dengan nama Rumah Pintu Ruang (rumah yang memiliki tujuh pintu) dan sebuah sumur tua yang airnya tidak pernah kering. Disini juga terdapat fasilitas toilet dan musholla. Kecamatan Linge, berjarak tempuh sekitar 70 km dari kota Takengon

Gua Loyang Koro 
Gua Loyang Koro adalah salah satu objek wisata goa yang terletak di kaki gunung Birahpanyang, sekitar 15 meter dari bibir pantai dengan kedalaman 20 meter.Goa Loyang Karo Terletak di desa Toweren, Kecamatan Laut Tawar, hanya 7 Km dari Kota Takengon.

Wisata Air Terjun Mengaya
Wisata Air Terjun Mengaya ini Terletak di Desa Mengaya, Kec.Bintang. Kabupaten Aceh Tengah berdekatan dengan obyek wisata Danau Lut Tawar. Melalui jalan setapak yang sudah beraspal, pengunjung bisa menikmati panorama hutan yang asri dan udara yang sejuk di sepanjang jalan menuju lokasi air terjun ini.




Museum Tsunami Aceh 
Museum Tsunami Aceh adalah museum yang didirikan di Banda AcehIndonesia, untuk mengenang gempa bumi Samudra Hindia 2004 serta menjadi pusat pendidikan dan tempat perlindungan dari tsunami.
Museum ini didesain oleh arsitek Indonesia Ridwan Kamil. Museum Tsunami Aceh menampilkan simulasi elektronik gempa bumi Samudra Hindia 2004, foto-foto korban dan kisah dari korban selamat. Terletak di pusat kota Banda Aceh.

Situs Kapal Apung Lampulo
Situs Kapal Apung Lampulo ini tetap dipertahankan oleh Pemerintah Kota Banda Aceh untuk mengenang Musibah Tsunami yang melanda Kota Banda Aceh. Sebuah kapal yang terbawa Gelombang Tsunami dan terdampar di perumahan penduduk di kawasan Gampong Lampulo Kecamatan Kuta Alam.

Monumen ini ada karena bencana tsnami bulan Desember tahun 2004,berada di Kampung Lampulo, Kecamatan Kuta Alam, Kota Banda Aceh. Kapal ini adalah salah satu dari dari kapal-kapal yang terdampar kedaratan pada saat terjadi bencana Tsunami beberapa waktu lalu. Hingga saat ini keberadaan kapal ini tetap dipertahankan sebagai obyek wisata untuk mengingat akan peristiwa tersebut, dan dijadikan salah satu situs Peringatan Tsunami.Wisata Indonesia Surga Dunia.

PLTD Apung
PLTD Apung di Desa Punge Blang Cut, Kecamatan Jaya Baru, Kota Banda Aceh. Objek wisata itu berupa kapal besar di tengah kota yang memperlihatkan betapa dasyatnya terjangan air laut pada 24 Desember 2004. Kapal dengan panjang 63 meter dan berat 2.600 ton itu terhempas air laut hingga 4 kilometer dari lokasi awal di Pelabuhan Ulee Lheu. Kapal yang awalnya menghasilkan listrik 10,5 megawatt itu menghancurkan bangunan yang dilewati lalu berhenti diatas satu unit rumah dan pemakaman.


If You Enjoyed This Post Please Take a Second To Share It.

You Might Also Like

Stay Connected With Free Updates

Subscribe via Email

0 komentar: