Keunikan dari mesjid ini adalah terbuat dari tanah liat, dengan ukuran asli 20 x 20 meter persegi dengan lantai tanah. Struktur utama terdiri dari 16 buah tiang penyangga dari kayu dan atap terbuat dari ijuk. Beberapa waktu lalu Mesjid Asal ini sudah diperluas, namun mesjid yang asli tetap dipertahankan.
Banyak para peziarah yang datang mengunjungi mesjid ini baik dari daerah Aceh ataupun dari wilayah Sumatera lainnya bahkan ada yang khusus datang dari Pulau Jawa. Di dalam mesjid terdapat sebuah sumur tua yang konon airnya dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit. Wallahu'alam.
Beruntung saya sempat singgah dan sholat jum'at didalamnya. Menurut salah seorang jamaah yang bernama Syafruddin mesjid dibangun saat Kerajaan Samudera Pasai yang merupakan kerajaan Islam pertama di Aceh mulai menyebarkan agama Islam di wilayah Aceh dan sekitarnya pada abad 13. Mesjid ini termasuk cagar budaya yang keberadaannya harus dipertahankan.