Program Sail  Belitong pada tahun ini diyakini akan dapat mewujudkan bahwa Belitung  berhasil dijadikan destinasi wisata.  Belitung sebagai destinasi wisata  ketiga setelah Bali dan Nusa Tenggara, pertama kali dilontarkan oleh  Menteri Kebudayaan dan Pariwisata RI Jero Wacik saat membuka acara pesta  kembang api di Tanjungpendam akhir 2008 lalu.
”Proses  pembangunan pusat keunggulan penelitian bawah laut  dunia itu sedang  dalam persiapan,” kata Hugua, Bupati Wakatobi, di  Wangi-wangi, Wakatobi,  Kamis (4/12).
Hugua menyebutkan,  Wakatobi layak mengklaim sebagai  surga nyata bawah laut di jantung  segitiga terumbu karang dunia yang  meliputi enam negara, yakni  Indonesia, Malaysia, Filipina, Papua  Niugini, Pulau Solomon, dan Timor  Leste. Taman Nasional Wakatobi  memiliki 750 jenis terumbu karang dari  850 jenis terumbu karang di  dunia.
”Dari tiga pusat  penyelaman kelas dunia, Wakatobi lebih  unggul dan menakjubkan. Ini  sudah diakui dunia. Karibia hanya punya 50  jenis terumbu karang,  sedangkan Laut Merah (Mesir) punya 300 jenis  terumbu karang,” jelas  Hugua.
Selama ini, peneliti dari sejumlah  negara datang  ke Wakatobi untuk meneliti biodiversity bawah laut.  Bahkan, pada 2009  ratusan peneliti dunia akan mengadakan pertemuan untuk  presentasi soal  kajian bawah laut di Wakatobi,Sebagai tahap  awal, kata Hugua, Pemkab  Wakatobi menyiapkan bangunan di Pulau Hoga  untuk menjadi laboratorium  lahan basah (wetland laboratorium) pada 2009.  Untuk sumber energi,  dikembangkan dari tenaga air, angin, atau  matahari.
Veda  Santiaji, Project Leader Joint Program The Nature  Conservancy-WWF untuk  Taman Nasional Wakatobi, mengatakan sumber daya  alam di Wakatobi  sangat memungkinkan untuk dimanfaatkan sebagai  laboratorium alam yang  luar biasa. WWF mengidentifikasi delapan sumber  daya alam yang penting  di Taman Nasional Wakatobi.
Sumber daya  alam di Wakatobi  itu meliputi terumbu karang, mangrove, lamun atau  padang rumput laut  (sea grass), daerah pemijahan ikan, mamalia laut,  burung-burung  migrasi, peneluran penyu, dan ikan-ikan pesisir. ”Tetapi  yang penting,  Pemkab Wakatobi harus tegas soal zonasi wilayah yang sudah  disepakati,”  kata Veda. (ELN) (kompas.com)
 
 


