TAKENGON- Penyair Aceh asal Gayo Fikar W Eda akan membacakan puisi bertajuk 'Peusangan' dan 'Mendale' pada acara Inilah Gayo II yang di gelar media Online Lintas Gayo bekerjasama dengan The Atjeh Post, Media Cetak dan seniman Gayo, hari Minggu ini (11/9), mulai pukul 10.00 WIB di Lapangan Yayasan Pendidikan Islam (YPI) Hakim Bale Bujang, Kecamatan Lut Tawar, Kabupaten Aceh Tengah. Saat dihubungi The AtjehPost di Takengon, penyair berambut gondrong ini mengatakan.
Selain kedua puisi yang bercerita 'Gayo' itu, dirinya juga akan membacakan beberapa buah puisi lainnya seperti Takengon, Seribu Saman, dan Salam damai. Satu puisi lama yang akan dibacakan Fikar W Eda berjudul "Nur lapan", yakni sebuah puisi sosial tentang seorang perempuan gila di takengon yang cukup tersohor.
Selain kedua puisi yang bercerita 'Gayo' itu, dirinya juga akan membacakan beberapa buah puisi lainnya seperti Takengon, Seribu Saman, dan Salam damai. Satu puisi lama yang akan dibacakan Fikar W Eda berjudul "Nur lapan", yakni sebuah puisi sosial tentang seorang perempuan gila di takengon yang cukup tersohor.
"Sebagai penyair, kita akan bacakan fakta, hanya itu saja tugas penyair," kata Fikar W Eda.
Menurut Fikar, pada beberapa puisi dia juga akan berkolaborasi dengan pemusik tradisional Gayo, seperti didong, saman, dan teganing Gayo.
"Kita akan satukan jiwa dengan seni. Bicara Potensi dan motivasi buat siapa saja, karena itu kemuliaan dalam berkesenian," lanjut wartawan Serambi Indonesia ini.
Selain Fikar, Inilah Gayo II juga akan diisi beberapa seniman Gayo lainnya seperti Ibrahim Kader, penyair yang juga bintang film Puisi Tak Terkubur karya Garin Nugroho akan tampil bersya'er. Ramlah,penyanyi wanita bersuara khas tradisi Gayo. Sedangkan untuk musik akan tampil Zombieetnika,sebuah kelompok musik Gayo bertarap nasional.
"Qori katanya akan hadir, namun kami belum mendapat konfirmasi lebih jauh," kata Khalisuddin, panitia acara Inilah Gayo II.
Satu hal yang unik, Inilah Gayo II akan menampilkan kesenian musik “Ketibung” yang akan dimainkan oleh dua pria paroh baya, Nurdin M Berani dan Rahmatsyah. Keduanya akan didukung sejumlah seniman dan warga yang mementaskan “Kertuk Perau”, yakni bunyi sentuhan dayungan perahu.
Dalam kesempatan tersebut juga akan tampil pemain biola cilik Siti Zeta Renggali dan aksi teaterikal Anto Kieting.
by atjehpost.com