Mandalaki Princess Melahirkan Bau Nyale

Di Indonesia hanya terdapat dua Pantai Kuta, yaitu di Pulau Bali dan Pulau Lombok. Meskipun memiliki nama yang sama, suasana pantai Kuta Lombok lebih tenang dan damai jika dibandingkan dengan pantai Kuta Bali yang sangat ramai. Jaraknya sekitar 56 kilometer dari Kota Mataram, pantai ini berbatasan langsung dengan Samudera Hindia. Tak heran jika pantai ini menjadi favorit untuk bermain surfing karena ombaknya sangat bersahabat bagi surfer pemula maupun surfer profesional.

Pantai Kuta Lombok juga disebut Pantai Mandalika. Berawal dari legenda Putri Mandalika yang cantik jelita. Banyak pangeran jatuh hati dan berebut ingin mempersuntingnya hingga terjadi permusuhan diantara pesaing. Agar tidak terjadi pertumpahan darah, Sang Putri rela menceburkan diri ke laut. Konon jelmaan Putri Mandalika adalah cacing laut dengan perpaduan warna yang sangat indah, dalam bahasa setempat disebut ‘nyale’.

Festival Bau Nyale dilaksanakan setiap tahun antara bulan Februari-Maret. Tradisi ini diwariskan secara turun-temurun sejak sebelum abad ke-16. Para petinggi adat Sasak yang memastikan kapan tepatnya pelaksanaan festival tersebut . Acara berlangsung selama tiga hari. Pada puncak pelaksanaannya, masyarakat yang berjumlah ribuan berbondong-bondong ‘menangkap nyale’ yang berjumlah sangat banyak di sekitar Pantai Kuta.

Pada festival tersebut diadakan pementasan drama kolosal tentang legenda Putri Mandalika. Selain itu terdapat berbagai macam kesenian khas Lombok, yaitu Belancaran (pesiar menggunakan perahu), Betandak (saling berbalas pantun) dan Bejambik (pemberian semacam hadiah untuk kekasih).

Anda berminat untuk ikut serta dalam Festival Bau Nyale? Kami menyarankan untuk memesan penginapan jauh hari. Banyak penginapan di sepanjang Pantai Kuta, mulai dari kelas biasa hingga istimewa dipastikan akan penuh pada saat festival tersebut berlangsung. Bahkan saking banyaknya wisatawan yang datang, konon katanya jika diadakan Festival Bau Nyale maka Pulau Lombok miring ke Selatan. (Rieka)