BANDA ACEH, KOMPAS.com--Festival Peunayong yang digelar Pemerintah Kota Banda Aceh pada 6-8 Mei 2011 bakal diramaikan dengan berbagai atraksi budaya, termasuk dari etnis China.
"Tidak hanya Aceh, tetapi juga mengikutsertakan budaya berbagai di Indonesia, termasuk etnis China," kata Ketua Panitia Festival Peunayong M Diwarsyah di Banda Aceh, Rabu. Peunayong merupakan kawasan tertua di Kota Banda Aceh. Masyarakat di kawasan ini terkenal dengan keragaman etnis dari berbagai suku di Indonesia, termasuk komunitas China.
Ia mengatakan, festival tersebut digelar untuk mengangkat keragaman budaya masyarakat yang tinggal di kawasan Penauyong, Kecamatan Kuta Alam, Kota Banda Aceh.Beberapa agenda yang akan ditampilkan dalam festival tersebut, kata dia, di antaranya pawai budaya, pameran budaya, panggung hiburan rakyat, serta menghadirkan beragam penganan tradisional.
"Karena warga di Peunayong ini lebih dominan etnis China, maka akan lebih ditonjolkan budaya Tionghoanya. Di festival ini akan banyak ditampilkan kesenian Tionghoanya," sebut dia.
Menurut dia, tujuan digelarnya Festival Peunayong guna mengabarkan kepada masyarakat luar Aceh bahwa ibu kota provinsi di ujung Pulau Sumatra ini dalam kondisi kondusif.Selain itu, sebut dia, festival tersebut digelar dalam rangka mendukung program tahun kunjungan wisata 2011 yang dicanangkan Pemerintah Kota Banda Aceh.
"Dengan festival ini kami berharap masyarakat semakin menyadari bahwa Peunayong dihuni masyarakat heterogen, membaur satu sama lain dengan kultur orang Aceh," katanya.Bersamaan dengan Festival Peunayong, katanya, pihaknya juga menggelar Festival Krueng Aceh. Dua festival ini digelar bersamaan karena Peunayong tidak bisa dipisahkan dengan Krueng (sungai) Aceh, yang menjadi ikon Kota Banda Aceh.
Menurut dia, Festival Krueng Aceh tersebut merupakan agenda tahunan Pemerintah Kota Banda Aceh. Pada festival sungai ini lebih banyak ditampilkan berbagai perlombaan.Ada empat lomba yang digelar di Festival Krueng Aceh, sebut dia, yakni lomba perahu naga, lomba perahu hias, lomba perahu dayung, dan lomba tangkap bebek."Selain diikuti masyarakat, keempat lomba tersebut melibatkan berbagai instansi pemerintah, TNI/Polri, maupun perusahaan swasta dan utusan BUMN," kata M Diwasyah, yang juga Camat Kuta Alam, Kota Banda Aceh.
by http://oase.kompas.com